Jumat, 15 Oktober 2010

BIAS SENYUM DO,A ,GELANDANGAN}

Di rentang malam tergurat panjang.
Di bias rembulan yg memberi terang.
Di tepian sungai beriak tenang.
Di sini aku berdiri seorang.
...
Ya robb.
Senyum mu aku nantikan.
Kerana lama kau sembunyikan.
Biarlah ku timbun senyum rinduku
Kelak biar meledak bak mahameru.

Dalam termangu,,
Ku renggut kerikik di pinggir jalan,
Lalu..ku lempar jauh menggapai rembulan.
Namun..ia tak kan pernah mencapai arah tujuan.
Ia hanya mampu memandang.
Meski hanya selaksa bayang.

Dan kepadamu penguasa alam..
Selamatkan lah q yg hampir tenggelam.
Di lubuk nista yang merajam.

Terangi langkahku di jalan kelam.
Bimbinglah q,lepas dari cengkraman.
Masa masa nan hitam.

Ya illahi..
Dosaku membumbung tinggi.
Seluas hamparan laut yang tak bertepi.
Adakah engkau berkenan mengampuni.
Sebelum tubuh ini menjadi bangkai yang tak berarti.
 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda