Ketika derita tak jua terlepas
hati ini, mengalunkan senandung bisu
dalam menempuh jalan hidupku
yg penuh luka
Tuhan
KAU sulam setiap airmataku
menjadi permadani pembaringanku
untuk menyadari keagunganMU
untuk menyadari kasihMU
untuk menyadari diri ini,yg kotor
saat melangkahkan kaki
saat melangkahkan hati
namun cinta kasihMU
terus mengalun dalam konser alam semesta
pagelaran yg tak pupus oleh dosa kami
TUHAN,
kami amatlah kecil
duduk di belantara ciptaMU
menanti uluran tanganMU
sebagai seorang Bapak
untuk perteduhan jiwa kami
Salam PG
bY Priyanto yanto
hati ini, mengalunkan senandung bisu
dalam menempuh jalan hidupku
yg penuh luka
Tuhan
KAU sulam setiap airmataku
menjadi permadani pembaringanku
untuk menyadari keagunganMU
untuk menyadari kasihMU
untuk menyadari diri ini,yg kotor
saat melangkahkan kaki
saat melangkahkan hati
namun cinta kasihMU
terus mengalun dalam konser alam semesta
pagelaran yg tak pupus oleh dosa kami
TUHAN,
kami amatlah kecil
duduk di belantara ciptaMU
menanti uluran tanganMU
sebagai seorang Bapak
untuk perteduhan jiwa kami
Salam PG
bY Priyanto yanto
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda